Cililin, ansorbandungbarat.com – Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat secara rutin menggelar kegiatan syahriahan setiap hari kamis di minggu pertama.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Hasanah al-Musri, Kamis (01/10) tersebut mengkaji salah satu kitab karangan Hadratusyeikh KH. Hasyim Asy’ari, At-Tibyan fi an-Nahyi ‘an Muqatha’ati Al-Arham wa Al-Aqarib wa Al-Ikhwan, dan dikaji oleh KH. Ade Komar Rois Syuriyah MWC NU Cililin.
Kitab yang dikarang oleh pendiri Jam’iyyah Nahdaltul Ulama ini ditulis dalam rangka mewujudkan rekonsiliasi diantara organisasi dan tokoh Islam di masa awal pergerakan kebangkitan nasional.
Selain itu, dalam kitab at-Tibyan juga diselipkan muqaddimah Qonun Asasi organisasi NU yang diceramahkan oleh kakek Gus Dur ini ketika dalam forum bersama Tokoh Islam.
Kegiatan syahriahan diawali dengan pembacaan Istighosah dan Marhaba yang dipimpin langsung oleh ketua tanfidz MWC NU Cililin, KH. Sonson M Noor.
Dalam kajiannya, KH. Ade Komar mengatakan bahwa jangan sampai hawa nafsu ini membawa kita kearah yang tidak baik, tali silaturahmi harus terus dijaga, silaturahmi dengan siapapun terutama dengan keluarga.
“Mun salah (ngelola) hawa nafsu, nu akhirna batur jadi dulur, dulur jadi batur, megatkeun babarayaan eta” kata Kiai Ade Komar, yang juga pengasuh Pesantren Miftahul Hasanah.
Lebih lanjut, pengurus MWC NU Cililin Dede Saepul Hayat saat dihubungi tim Ansor Cyber Media, Jum’at (02/10) mengatakan bahwa Kiai Ade juga berpesan bahwa kegiatan syahriahan yang digelar ini bertujuan untuk merekatkan tali silaturahmi sesama warga Nahdaltul Ulama.
“(Syahriahan ini) Tujuannya untuk silaturahmi sesama Nahdliyyin”. Tambah Kiai Ade.
Turut hadir dalam acara syahriahan, pengurus MWC NU beserta badan otonom NU se kecamatan Cililin, pengurus Ranting NU dan Kepala Desa Kidang Pananjung beserta masyarakat sekitar.***